Setelah check in di hotel dan istirahat sejenak, kami langsung memulai acara jalan-jalan di Kuala Lumpur. Tujuan pertama kami adalah Batu Caves. Dari Stasiun Pasar Seni kita harus menyeberang jembatan menuju Stasiun Kuala Lumpur untuk naik kereta KTM Komuter jurusan Batu Caves. Harga tiket KTM Komuter untuk rute Kuala Lumpur menuju Batu Caves sebesar RM1. Akan tetapi, rute kembalinya dari Batu Caves menuju Kuala Lumpur harga tiketnya lebih mahal yaitu RM2 meskipun melalui jalur yang sama. Pada saat itu sedang ada perbaikan jalur kereta KTM antara Stasiun Putra sampai Stasiun Sentul sehingga kereta hanya bisa sampai Stasiun Putra. Penumpang yang akan menuju Stasiun Batu Caves disediakan shuttle bus gratis dari Stasiun Putra menuju Stasiun Sentul. Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan kembali menggunakan KTM Komuter dari Stasiun Sentul menuju Stasiun Batu Caves.
Batu Caves merupakan bukit kapur yang memiliki serangkaian gua, yang
didalamnya terdapat kuil Hindu yang digunakan untuk menyembah Dewa
Murugan. Kuil ini didirikan oleh K. Thamboosamy Pillai, seorang pedagang
India sekitar tahun 1890. Menurut kepercayaan orang Tamil, Dewa Murugan
adalah dewa perang dan pelindung negeri Tamil, Tamil Nadu, India. Gua
ini juga digunakan sebagai pusat perayaan Thaipusam yang dilaksanakan
pada bulan 'Thai' bulan kesepuluh dalam kalendar Tamil (sekitar akhir
Januari atau awal Februari). Menurut kepercayaan mereka, Hari Thaipusam
merupakan hari menunaikan nazar dan menebus dosa atau memohon ampun atas
dosa-dosa yang telah dilakukan selama ini.
Begitu keluar dari stasiun kita langsung bisa melihat Patung Hanoman
yang tingginya sekitar 15 meter. Untuk memasuki kawasan Batu Caves kita tidak perlu
membayar tiket masuk alias gratis. Patung Hanoman berada di sebelah kiri pintu masuk berdekatan dengan Ramayana Cave. Sayangnya, saat itu Ramayana Cave sedang direnovasi sehingga tidak dibuka untuk umum.
Patung Hanoman (Foto : panoramio.com) |
Sebelum sampai ke gua utama, kita dapat melihat pemandangan kolam ikan dengan taman yang indah. Taman ini berada di sekeliling Museum Cave dan Art Galery Cave yang penuh berisi patung dan
lukisan-lukisan tentang dewa-dewa Hindu dan kehidupan Dewa
Murugan. Kedua tempat ini dikelilingi oleh taman-taman, kolam ikan, taman burung dengan lebih dari 50 jenis burung dan Reptile Galore yang
berisi 100 jenis reptile termasuk ular, kadal bahkan buaya.
Taman di sekitar Museum Cave dan Art Galery Cave |
Gua terbesar di kawasan ini disebut Cathedral Cave atau Temple Cave yang
berada sekitar 100 meter dari pintu masuk berlawanan arah dengan
Ramayana Cave. Di samping pintu gerbang menuju gua ini terdapat Patung Dewa Murugan yang tingginya mencapai 42,7 meter. Untuk mencapai gua ini kita harus melewati 272 anak
tangga. Saat mendaki anak tangga, terlihat banyak monyet-monyet berkeliaran. Monyet-monyet liar itu tidak
segan-segan merebut barang bawaan pengunjung terutama makanan atau apa saja yang kelihatan seperti makanan.
Jadi berhati-hatilah!
Patung Dewa Murugan |
272 Anak Tangga menuju Temple Cave |
Keadaan di dalam gua hampir sama dengan gua pada umumnya. Bedanya, di gua ini terdapat kuil yang digunakan untuk sembahyang umat Hindu seperti yang ada di film India. Saat itu banyak penduduk keturunan India yang sedang sembahyang di kuil. Sebagai pemeluk agama lain sepertinya tidak seharusnya berada di sekitar situ sehingga kami segera turun setelah istirahat sejenak.
Salah Satu Sudut Temple Cave |
Setelah melepas dahaga dengan es kelapa muda, kami segera menuju stasiun untuk melanjutkan perjalanan ke Petronas Twin Tower dengan KTM Komuter. Suasana di kereta cukup sepi. Dalam gerbong kami, tidak ada orang lain selain kami bertiga sehingga terasa seperti kereta pribadi. Kami turun di Stasiun Kuala Lumpur kemudian jalan kaki sebentar menuju Stasiun Pasar Seni.
Baca Juga:
Makassar - LCCT - KL SentralBaca Juga:
Kuala Lumpur Hari Pertama (2) : Petronas Twin Tower
Kuala Lumpur Hari Kedua : Putrajaya
Kuala Lumpur Hari Ketiga : Genting Highlands
Kuala Lumpur - Makassar
No comments:
Post a Comment